Minggu, 16 Agustus 2009

Konferensi Perdamaian Obama Yang Dijanjikan, Perdamaian?

Yaser Zaaterah

Dustour Jordania

Pemerintah Amerika Serikat menjanjikan konferensi perdamaian baru. Namun nampaknya, niat sejumlah pihak mengarah kepada konferensi ala Annapolis disamping dari Otoritas Palestina dan patner mereka Israel dan negara-negara pembebek lainnya, dan tentu dari negara-negara Arab.

Judul pesta kali ini masih proses perdamaian, terlepas dari hasilnya. Yang penting kawasan Timur Tengah (timteng) harus sibuk dengan perkembangan proses perundingan, bukan sibuk data korban terbunuh, terluka, unjuk rasa mengecam kejahatan Israel. Agar proses perundingan itu menjadi representasi mengakhiri senjata nuklir Iran, disamping masalah pembangunan, investasi, solusi krisis global.

Judul pesta baru Obama kali ini adalah langkah normalisasi Arab yang didukung oleh proses perdamaian baru, membuka rute baru bagi pesawat Israel di udara Arab dan negara lain dengan kompensasi pembekuan permukiman Israel sementara. Padahal tidak ada jaminan Israel akan komitmen dengan kesepahaman itu seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya membuktikan.

Masalah terkait solusi final akan dibahas di meja perundingan sebab itu dianggap satu-satunya sandaran legal yang dianut oleh Clinton, Bush dan semua tentu untuk menyenangkan Israel, baik yang sesuai dengan syarat Netanyahu kepada Palestina atau masalah mengambang seperti yang terjadi di Tepi Barat pada era pecahnya Intifadah akhir September 2000.

Sementara Otoritas Palestina akan terus berusaha menghentikan “kekerasan dan provokasi perlawanan” seperti yang dituangkan Peta Jalan Damai atau memberikan keamanan kepada Israel dengan konpensasi pemberian sejumlah bantuan serta kebebasan bergerak dan investasi terbatas. Inilah persis dengan perdamaian ekonomi ala Netanyahu.

Ini adalah perimbangan dan keadilan cemerlang bagi Israel dan kesepakatan di antara Otoritas Palestina di Tepi Barat. Disamping itu, mereka juga senang dengan kondisi Hezbollah di Libanon sekarang, blokade Hamas di Jalur Gaza, dan situasi represif keamanan Tepi Barat terhadap pejuang Palestina. Dengan demikian Israel dan dunia akan konsentrasi dengan bahaya nuklir Iran, bahkan dengan dukungan sejumlah negara Arab, dan lebih konsen menghabisi Hamas di Jalur Gaza.

Itulah permainan baru dengan segala rinciannya. Meski demikian, para pengekor itu masih tetap bersembunyi di balik Obama dan bekerjasama dengannya dalam memecahkan masalah Irak, Afganistan dan Somalia.

Permaianan proses perdamaian itu harus mendapatkan respon dari kelompok perlawanan umat. Sebab pada saat yang sama para politikus Palestina (Otoritas Palestina) dan Arab penganut perdamaian absolute itu melakukan dua dosa sekaligus; sabotase peluang perubahan di internal Palestina dan Arab serta sabotade peluang kebebasan dari penjajahan asing. (bn-bsyr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar